Minggu, 14 September 2014

Mengapa Harus Harga BBM yang Dinaikkan?

Semalam saya mengobrol dengan keponakan saya, membahas tentang masalah motor. Membedakan apakah motor cina selamanya akan mendapat citra buruk dari konsumen Indonesia. Apakah motor happy dan minerva itu buatan cina atau bukan? Bukankah motor Happy mempunyai pabrik di Pakisaji, Malang, Jawa Timur? Itu bukan buatan Indonesia? Dan beberapa percakapan lainnya sembari menunggu kualifikasi MotoGP dimulai. Ketika muncul iklan Yamaha R25 di TV, saya bilang, "Mungkin seperti itu yang diharapkan orang ketika membeli motor ini ya. Bisa ngebut melewati jalan yang landai dan mulus. Tapi di Indonesia bukannya macet ada di mana-mana dan harga premium juga sebentar lagi naik."

Lalu keponakan saya menanggapi, "Wah ya gak mungkin lek bisa kayak gitu beneran, mas. Khayalan aja." Memang benar apa yang dikatakan ponakan saya, sebentar lagi harga bahan bakar minyak akan naik karena ada pengurangan subsidi, mungkin bahkan pencabutan subsidi oleh presiden yang baru, Joko Widodo. Tapi sesaat kemudian, terpikir di kepala saya, kenapa bukan harga rokok saja yang naik ya? Kalau harga bahan bakar yang dinaikkan kan sudah pasti rakyat sengsara. Tapi kalau harga rokok yang dinaikkan, pasti akan jauh lebih menguntungkan. Konsumsi rokok bisa berkurang dan masyarakat jadi lebih sehat kan?

Saya mengutarakan ide ini kepada keponakan saya. Dengan berdasar pada video yang saya lihat di youtube yang berjudul Vanguard: sex, lie, and cigarette, saya mensharing kenapa bukan harga rokok ssja yang dinaikkan. "Coba bayangkan, harga satu bungkus Marlboro adalah 12 dollar Amerika di rumahnya sendiri. Asumsi saya satu dollar sekitar sepuluh ribu rupiah, jadi kalau 12 dollar bukankah sekitar seratus dua puluh ribu? Itu harga yang akan membuat orang berpikir dua kali untuk merokok sehingga masyarakat kita menjadi lebih sehat", kata saya. "Tapi kalau seperti itu nanti pabrik rokok jadi bangkrut terus buruh-buruh pabriknya gimana, itu yang sampai sekarang masih jadi masalah", lanjut saya. "Gampang kalau seperti itu, mas", kata ponakan saya. Gampang??

Ternyata dari penjelasan ponakan saya yang kebetulan kuliah di pertanian Universitas Brawijaya Malang, tembakau mempunyai efek yang sangat bagus jika digunakan sebagai pestisida. Hal ini juga semakin menguatkan fakta bahwa tembakau itu tidak bagus untuk tubuh jika dimasukkan ke dalam tubuh dengan jumlah yang besar dan dalam jangka waktu yang lama. Lha wong tembakau itu sendiri bisa dijadikan racun untuk serangga. Dengan menggunakan tembakau sebagai pestisida, hilang sudah pestisida buatan yang berbasis kimia dari pasaran. Pestisida dari tembakau aman untuk tubuh manusia asalkan sayuran atau buah yang akan dikonsumsi dicuci terlebih dahulu. Dengan begini, petani tembakau justru malah akan ketambahan job, karena Indonesia sebagai negara tropis sangat cocok untuk menanam tembakau. Lalu bagaimana dengan pabrik rokok dan buruh-buruhnya? Itu lebih gampang. Tinggal ganti aja pabriknya dari pabrik rokok jadi pabrik pestisida. Tinggal dibelikan mesin, beres. Bagaimana? Apakah pemerintah yang akan datang berani seperti ini? Tidak lagi dikendalikan oleh rokok?

Kamis, 11 September 2014

Skripsi dan Alasan di Baliknya



Ada sebuah pesan yang sangat menarik yang diberikan oleh dosen penguji saya kepada saya setelah seminar proposal. Beliau berkata, “Saya minta maaf kalo tadi saya mengajukan banyak pertanyaan. Saya dan pembimbing-pembimbing kamu di sini tidak bermaksud mempersulit kamu dalam pengerjaan skripsi. Pertanyaan saya tadi hanya sebatas menguji, apakah kamu paham dengan apa yang kamu presentasikan ini tadi. Apakah proposal ini buatan kamu sendiri apa bukan, kan kami di sini tidak ada yang tahu. Jadi kalo kamu bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan ini tadi, berarti ini kan buatan kamu sendiri dan bisa dipertanggung jawabkan. Karena sebenarnya buku atau hard cover hasil skripsi itu tidak penting. Yang diharapkan dari skripsi itu bukan bukunya, tapi proses yang kamu alami dalam membuat buku itu. Kamu kan jadi harus berhubungan dengan banyak orang dan mengerti bagaimana cara hidup bersosial dan bermasyarakat. Kami di sini membantu kamu mempelajari hal itu."

Sungguh suatu hal yang tidak pernah saya pikirkan sebelumnya. Saya kira bahwa skripsi itu hanya sebuah tugas akhir, hanya memberikan beban kepada mahasiswa, tapi ternyata ada tujuan lain yang sangat mulia di baliknya. Saya tidak tahu dengan dosen lain, tapi sepertinya mereka mempunyai cara pandang yang sama. Memang dosen penguji dan pembimbing saya sangat membantu saya dalam mengerjakan skripsi saya. Dan saya cukup mengerti bahwa pekerjaan mereka juga sangat banyak, jadi bukan cuma saya saja yang diurusi. Tapi sejauh ini, selama saya menghubungi mereka, mereka selalu menyempatkan waktunya untuk saya.

Dosen sudah memberikan waktu untuk saya, bagaimana dengan saya sendiri? Ternyata kadar rajin dan malas saya tidak berimbang. Lebih sering malasnya daripada rajinnya. Bahkan sampai pendaftaran ETLS (Evidence Trauma Life Support, saya kuliah di kedokteran) ditutup, saya belum menyelesaikan skripsi saya. Sepertinya saya terpaksa mundur satu semester. Atau setengah semester mungkin. Saya berdoa semoga saya mundur tidak terlalu lama. Sekarang setelah semuanya terjadi, saya hanya bisa menyesal. Karena saya tidak menghargai waktu dan justru menhejar hal yang belum penting untuk sekarang. Untuk sekarang, yang harus dijadikan prioritas adalah skripsi. Ternyata malu dan tidak nyaman ketika bertemu teman-teman seangkatan dengan keadaan belum selesai skripsi. Semoga saya bisa tersadar bahwa waktu itu hanya maju dan tidak bisa mundur.

Blake Ross, Orang di Balik Firefox



Muda dan pandai. Itulah Blake Ross. Saat ini umurnya 29 tahun. Kalau kamu pengguna internet pasti tau Mozilla Firefox, sebuah web browser atau program penjelajah internet yang terkenal. Blake Ross adalah salah seorang dibalik terciptanya web browser tersebut.

Saat berumur 19 tahun, Blake Ross melakukan sesuatu yang amat berkesan. Dia menciptakan web browser yang terkenal di seantero dunia, Mozilla Firefox. Memang, itu bukanlah hasil karyanya seorang diri. Blake Ross bekerja membuat web browser tersebut bersama dengan Dave Hyatt. Mozilla Firefox diluncurkan November 2004. Sejak saat itu, nama Blake Ross tidak bisa dipisahkan dari Mozilla Firefox.

Blake Ross memang suka mengutak-atik program komputer. Di usia 10 tahun, ia membuat website pertamanya. Sesudah itu, kecintaannya pada program komputer tak terbendung lagi. Di usia 15 tahun, kesempatan datang menghampiri Blake Ross. Ia magang di Netscape Communication Corporation, sebuah perusahaan yang memiliki web browser. Pada masa itulah ia melihat banyak kelemahan pada web browser Netscape. Kelemahan tersebut dijadikan patokan saat Blake Ross ikut dalam tim Firefox.

Rabu, 10 September 2014

Surat untuk Jokowi



Kepada Yth. Bapak Joko Widodo di Tempat

Apa kabar, Pak? Semoga Bapak Jokowi selalu dalam keadaan sehat dan selalu mendapat perlindungan dari Allah SWT. Sebelumnya saya ucapkan selamat kepada bapak karena telah menjadi presiden terpilih tahun 2014 – 2019 dan gugatan yang diajukan oleh lawan bapak juga ditolak oleh MK sehingga semakin menguatkan bapak menjadi presiden setelah resmi dilantik bulan Oktober nanti. Dan dengan bapak yang menjadi presiden, saya berharap ada banyak terobosan-terobosan yang bisa membuat Indonesia semakin maju dan siap menghadapi persaingan pasar global.

Ayah saya adalah pendukung berat PDI-P. Beliau sangat kecewa ketika PDI-P kalah dalam pemilu 2004 dan 2009 berturut-turut. Namun ketika PDI-P menang pada pemilu 2014 ini, beliau sangat bahagia. Bahkan hingga meneteskan air mata. Saya sendiri sebenarnya tidak terlalu mendukung PDI-P, namun saya mendukung perubahan. Saya kagum melihat sosok seperti Bapak Anies Baswedan dan Bapak Dahlan Iskan. Dua orang ini adalah sosok yang sangat saya kagumi karena berani melakukan beberapa perubahan untuk Indonesia. Dan ketika saya melihat mereka mendukung Pak Jokowi, saya tidak ragu-ragu lagi untuk mendukung anda. Ketika orang lain memilih anda karena blablabla dan lain sebagainya, saya tidak. Saya mendukung adanya perubahan di Indonesia. Dan karena saya melihat arah perubahan menuju ke anda, jadi saya memilih anda.

Ada banyak sekali masalah di Indonesia. Tapi saya tidak akan membahas semuanya, pak. Saya hanya ingin bapak menyelesaikan masalah yang sangat krusial di kota-kota besar. Kemacetan. Saya benar-benar sangat heran. Saya tinggal di Malang, Pak. Dan yang saya rasakan sekarang dengan 4 tahun yang lalu sangat berbeda. Empat tahun yang lalu, Malang masih lengang. Kemacetan hanya terjadi ketika jam berangkat sekolah dan jam pulang kantor. Namun sekarang, kemacetan terjadi sepanjang hari, pak. Hanya setelah pukul 21.00 – 06.00 WIB jalanan sepi.

Saya mohon kepada Bapak Jokowi sebagai presiden nanti, bapak harus berani bertindak tegas. Sudah cukup lah kita mendatangkan sepeda motor ke dalam Indonesia, pak. Buat apa sih, pak? Setiap hari, truk yang mengangkut sepeda motor terus bersliweran. Setiap hari, dealer sepeda motor terus memesan sepeda motor. Setiap hari selalu saja ada sepeda motor yang terjual. Saya mohon, pak. Jalan ini sudah tidak bisa dilebarkan lagi. Kalau sepeda motor terus berdatangan, bisa macet total. Seperti gelas, pak. Kalau diisi terus-menerus, pasti akan tumpah. Bapak juga pusing memikirkan bagaimana menghemat BBM kan? Menurut saya cara yang paling ampuh dengan menghilangkan atau mengurangi benda yang memakan BBM itu, pak. Apalagi kalau bukan sepeda motor dan mobil. Sudah cukup kita mengimport barang tersier itu.

Kalau bapak serius ingin menghemat BBM, saran saya adalah dengan menghentikan import sepeda motor dan mobil itu, pak. Tidak ada cara lain. Mungkin cara bapak menaikkan harga BBM itu bisa bermanfaat, tapi saya tetap meminta kepada bapak, jangan lagi ada import sepeda motor, pak. Orang Indonesia itu gengsinya tinggi, pak. Mereka membeli sepeda motor bukan karena kebutuhan, tapi karena keinginan. Karena ingin menang dari tetangga yang hanya punya 1 motor, beli 2 motor. Tetangga tidak mau kalah, beli 3 motor. Tetangga yang lain tidak mau kalah juga, beli 4 motor. Tidak akan ada habisnya kalau seperti ini, pak. Juga kebijakan mobil murah. Menurut saya itu adalah pemikiran yang paling konyol. Orang miskin itu butuh sembako murah, pak. Dengan mendatangkan mobil murah, berarti bapak justru mendukung gerakan menaikkan ego dan gengsi masyarakat Indonesia. Saya berharap ketika Pak Jokowi menjadi presiden nanti, bapak bisa menghilangkan kebijakan-kebijakan konyol itu.

Ada satu lagi, pak. Yang perlu dihilangkan lagi adalah suatu badan yang membantu rakyat kita memenuhi ego dan gengsinya. Badan-badan perkreditan seperti adira, wom, dan lain-lain. Itu harus dihilangkan, pak. Itu benar-benar merusak mental orang kita. Dengan kemudahan mencicil sepeda motor, akan tetap banyak orang yang beli, pak. Saya harap nanti ketika bapak menjadi presiden, badan-badan itu ditutup, sehingga orang kesulitan mencicil sepeda motor. Bukan saya mau menyusahkan orang lain, pak. Tapi karena orang Indonesia membeli motor untuk memenuhi keinginan, bukan kebutuhan.

Ringkasan dari surat saya, memang tidak mungkin membatasi dealer untuk menjual sepeda motor atau mobil. Karena hal itu akan berdampak secara nasional. Tapi setidaknya bapak bisa menaikkan DP atau uang muka pembelian kendaraan pribadi tersebut, 50% dari harga tunai misalnya. Karena dulu itu jarang motor dan mobil karena pembayarannya yang mahal dan sulit, pak.

Demikian sebuah surat dari saya, pak. Kalau bapak kesulitan menangkap maksud saya, saya akan ringkas di sini. Tolong hentikan import motor dan mobil murah, pak. Sudah cukup banyak motor dan mobil di jalanan kita. Dan tolong batasi badan yang membantu mencicil sepeda motor itu, pak. Karena kalau masih membantu mencicil motor, akan banyak yg beli motor dan jalan kita semakin macet. Terima kasih jika suatu saat bapak membaca pesan ini. Saya hanya ingin Indonesia menjadi negara yang maju seperti Singapura atau Jepang.