Kamis, 15 Mei 2014

Berani Kotor Itu Baik

Hai hai hai.. Akhirnya saya putuskan untuk kembali menulis di sini. Dan saya akan menggunakan bahasa yang sedikit formal karena salah satu syarat penulisan yang bisa dibaca oleh khalayak umum adalah dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD. Hidup saya dan anda! Sebagai penulis yang (merasa) terlahir baru dan sesuai dengan judul blog saya, saya akan menulis tentang hal-hal sepele yang kita temui sehari-hari. Tapi jangan diremehkan, karena hal kecil yang saya tulis mungkin bisa mengubah pandangan hidup anda. :-)


Saya memutuskan untuk menulis lagi karena banyak sekali pikiran yang beterbangan di dalam kepala saya. Pikiran-pikiran kecil tentang kehidupan sehari-hari kita yang saya jumpai di jalan, kadang terus berdengung di kepala saya dan mengganggu konsentrasi saya. Sebagai contohnya tulisan yang saya buat sekarang ini dan pemikiran yang mengarah ke tulisan ini adalah "Mengapa sekarang ini banyak sekali orangtua yang sangat overprotektif terhadap kebersihan?"

Hal ini saya temui ketika suatu malam saya sedang membeli nasi goreng gerobak di depang gang saya (anak kos tiap malam makan nasi goreng terus, hehehehe). Ada seorang ibu-ibu yang datang setelah saya dan memesan nasi goreng juga. Tapi yang membuat saya jengkel adalah ketika ibu itu bilang "Mas, sayurnya jangan lupa dicuci dulu ya. Takut pestisidanya masih nempel." Ya ampun, ibu, kalau ibu tidak percaya dengan kualitas tempat makan ibu, lebih baik tidak usah lah beli di tempat itu. Memang sih waspada itu tidak salah, tapi saya sudah makan di situ selama 2 tahun dan tidak ada hal buruk yang terjadi pada saya (kecuali saat pup saya menjadi encer karena kebanyakan sambal, kita sebut mencret, hehehe). Walaupun begini saya kuliah di kedokteran dan sedikit-sedikit tahu ilmunya. Jika saya mengkonsumsi bahan seperti pestisida selama 2 tahun, tidak diragukan lagi sekarang saya pasti sudah sukses terkena kanker. Lain kali kalau mau pesan seperti itu, lebih baik saat mas nya yang jualan pas masih ada di rumah, jangan pas sudah di warung seperti ini.

Hal lain yang saya temui tentang "overprotect-freak" ini justru tentang anak mereka sendiri. Mereka dilarang bermain yang kotor-kotor. Orangtua-orangtua ini justru dengan gampangnya membelikan mainan seperti tablet, playstation, xbox, dsb untuk membuat anak mereka tetap bermain di dalam rumah. Ya ampun, saya merasa kasihan sekali dengan anak-anak zaman sekarang. Mereka tidak pernah merasakan asyiknya bermain di kali, berlarian main petak umpet di tegalan milik orang, mandi air hujan sambil bermain sepak bola di jalan depan rumah, main gulat di atas tumpukan damen di sawah yang baru bermain, dan hal-hal seru lainnya. Saat ini mereka hanya terkurung di dalam rumah, membiarkan pikiran dan imajinasi mereka yang menjelajah, tapi tubuhnya tidak. Padahal pengalaman yang dirasakan sangat jauh berbeda. Saya berani taruhan, sebagian besar anak zaman sekarang pasti tidak ada yang bisa membuat layang-layang sendiri atau memanjat pohon sampai di dahan yang paling tinggi.

Memang salah kalau overprotect terhadap kebersihan anak? Menurut saya sangat salah. Mengapa? Karena sejak kita semua lahir, kita sudah dibekali dengan yang namanya daya tahan tubuh atau yang disebut dengan "imunitas" (kecuali kalau anda mengalami kelainan imunitas, saya tidak menyalahkan jika anda overprotect terhadap anak anda karena hal ini menurun). Selain itu, sejak tahun 1796 sudah ditemukan terobosan yang menurut Katz (1999) merupakan "sumbangan ilmu pengetahuan yang terbaik yang pernah diberikan para ilmuwan di dunia ini" yaitu vaksin. Vaksin ini sendiri telah dikemas dalam satu paket yang wajib diberikan kepada bayi secara berkala yang disebut "imunisasi". Imunisasi ini melatih daya tahan tubuh kita karena tubuh kita telah diperkenalkan dengan berbagai macam virus berbahaya sehingga terbentuk antibodi khusus yang akan menjaga tubuh kita dari macam-macam virus ini secara spesifik. Semakin sering terpapar, maka semakin kuatlah antibodi kita. Tapi tentu saja hal ini didukung dengan pemberian nutrisi yang cukup untuk tubuh. Oleh sebab itu, menurut saya, dengan membatasi anak kita bermain, membatasi dari hal yang kotor-kotor, maka itu justru akan melemahkan daya tahan tubuhnya.

Tapi walau bagaimanapun juga, hal ini semua kembali kepada anda. Anda lah yang menentukan. Itu kehidupan anda, bukan saya. Jadi saya tidak berhak untuk mengatur-atur anda. Ini hanya sebuah pengetahuan kecil saya yang saya dapat dari kuliah kedokteran. Yang membuat saya berpikir seperti ini adalah, "Apa lagi bedanya orang dewasa dengan anak kecil kalau bukan dari hal ini?"

"Selalu ada sisi yang lain -enigma-"




Tidak ada komentar:

Posting Komentar