Halo halo halo semuanya. Wah, sudah lama sekali tidak membagikan sesuatu di blog ini. Karena ya memang hidup saya ya cuma gini-gini aja. Tidak ada hal khusus yang bisa saya bagikan sewaktu-waktu..hehehehe. Tapi kali ini berbeda. Karena hal yang akan saya bagikan kali ini (mungkin) akan menambah kebahagiaan di kehidupan beberapa orang..hohohoho.
Jadi sesuai dengan judul dari postingan ini, saya akan membahas tentang nasi goreng madura. Seperti yang sudah kita semua tahu, nasi goreng adalah makanan sejuta umat yang sangat cocok disantap kapan saja. Aroma dan rasanya yang gurih selalu bisa membangkitkan rasa lapar bahkan saat kita sedang tidak bernafsu untuk makan sekalipun. Apalagi dengan sedikit rasa pedas yang mencubit lidah, beeuuuhhhh, membuat nasi goreng adalah salah satu makanan yang selalu bisa membuat air liur keluar. Mantapp..
Sedangkan unsur yang kedua, Madura. Salah satu tempat yang menghasilkan makanan-makanan enak yang terkenal. Sate madura, soto madura, nasi bhuk madura, dan jangan melupakan makanan olahan bebek super duper sedap dari madura, bebek Sinjay. Dan juga warung2 bebek khas madura yang tersebar di seantero Nusantara yaitu Nasi Bebek Purnama. Semuanya adalah olahan khas dari tangan-tangan koki Madura. Jadi bayangkan apabila nasi goreng yang memang dasarnya sudah enak dimasak oleh orang Madura yang pintar membuat makanan enak. Boommmm!!
Saya menghabiskan waktu yang cukup lama di Kota Malang, sekitar 7 tahun. Selama di Malang inilah saya mulai berkenalan dengan Nasi Bhuk Madura (saya biasanya beli di Jalan Kawi Atas dan di depan Pasar Besar Malang) dan Nasi Bebek Sinjay (Cabang Karanglo). Tapi, kuliner madura yang paling sering saya makan adalah nasi goreng dan tahu telur karena kedua kuliner tersebut harganya masuk di kantong mahasiswa dan gampang dijumpai, hehehehe. Rasa masakan madura yang cenderung asin gurih sangat sesuai dengan selera saya.
Setelah meninggalkan Kota Malang dan menetap di Kota Wlingi, Kabupaten Blitar, ada hal yang cukup mengganggu saya. Saat malam tiba dan saya ingin beli nasi goreng, tidak ada nasi goreng di Wlingi yang masuk ke selera saya. Rata-rata nasi goreng di Wlingi ini rasanya manis. Dan hal tersebut juga diamini oleh istri saya (kami berdua sama-sama dari Blitar dan lama menetap di Malang). Maka dari itu, kami agak kesulitan menyesuaikan selera kami dengan nasi goreng di Wlingi. Kami tidak bermaksud menjelekkan nasi goreng di Wlingi, dan selera itu sifatnya subjektif, tapi untuk lidah saya dan istri, nasi goreng di Wlingi terlalu manis (kami mohon maaf kepada pembaca yang mungkin tidak setuju opini kami).
Namun, kegalauan saya selama ini akhirnya terobati. Setelah mencoba hampir semua nasi goreng yang ada di Wlingi, suatu malam saya iseng mencoba nasi goreng yang ada di Talun, tepatnya di utara SMAN 1 Talun. Abangnya berjualan dengan menggunakan gerobak kecil. Dan saat saya memesan seporsi nasi goreng untuk dibawa pulang, ternyata abangnya berlogat Madura. Dari sini saya sudah berharap tinggi terhadap nasi goreng ini. Dan saat nasi goreng itu saya santap berdua bersama istri saya di rumah, kami sepakat bahwa nasi goreng ini adalah nasi goreng Madura seperti yang selama ini kami makan di Malang. Saya sampai menitikkan air mata setelah menghabiskan nasi goreng ini, hehehehe. Bercanda kok.
Nah, sekarang kegembiraan saya semakin bertambah karena abangnya ini pindah jualan di selatan perempatan Warung Mbak Mei. Semakin dekat dengan rumah saya. Hore!!! Untuk pembaca semua yang ingin merasakan nikmatnya Nasi Goreng Madura, silahkan langsung saja ketik di GoogleMaps Nasi goreng Suramadu Wlingi. Sudah ada di Maps dan titiknya juga tepat di lokasi jualan.
Update informasi terbaru:
Abang nasi goreng ini sudah tidak berjualan, karena istrinya memilih menetap di Madura..Huhuhuhuhu...
