Mau sedikit menulis tentang politik nih. Walaupun saya sendiri sebenarnya tidak mengerti sama sekali tentang politik. Yang saya tahu hanya korupsi itu buruk dan kepentingan rakyat harus diutamakan di atas kepentingan partai. Apakah ada yang masih ingat kalimat-kalimat di bawah ini?
"Kita ingin pemimpin yang jujur"
"Kita ingin pemimpin yang bersih"
"Kita ingin pemimpin yang sederhana"
"Tapi..."
"Siapkah kita dipimpin untuk menjadi jujur?"
"Siapkah kita dipimpin untuk menjadi bersih?"
"Siapkah kita dipimpin untuk menjadi sederhana?"
Ya, kalimat-kalimat di atas ada di iklan capres milik jokowi. Sangat menarik melihat kampanye yang dilakukan oleh Jokowi. Dari kampanye tersebut, saya menangkap beliau menjanjikan pemimpin yang jujur, bersih, dan sederhana. Tapi kemudian beliau membalik pernyataan tersebut. Apakah rakyat Indonesia siap dipimpin untuk menjadi masyarakat yang jujur, bersih, dan sederhana. Kampanye yang dilakukan Jokowi adalah dua arah. Bukan hanya janji, karena Jokowi siap menjadi jujur, bersih, dan sederhana. Tapi apakah rakyat mau berubah menjadi jujur, bersih, dan sederhana untuk membantu pemerintahan yang dipimpin oleh jokowi?
Pemerintahan yang diselenggarakan di Indonesia berasaskan demokratis. Ini artinya pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat. Jadi sebenarnya rakyat lah yang menjadi pemimpin di negeri ini. Rakyat lah yang berkehendak, dan presiden yang melaksanakan permintaan rakyat. Sebenarnya, menurut saya, segala masalah yang ada di Indonesia berasal dari rakyatnya sendiri. Memang bukan semuanya, tapi segelintir rakyatnya yang haus akan kekuasaan dan rakus akan kekayaan, yang menyebabkan masalah seperti korupsi dan akhirnya menyengsarakan bangsa. Lalu siapa yang disalahkan? Pemerintah lah, siapa lagi.